Kamis, 24 November 2011

"belati tajam berselimut darah segar"

belati tajam berselimut darah merah segar , di balut kain putih dengan rapat berlapis lapis kain terikat diatas luka, tapi tak ada yang dapat menghentikan darah itu, perlahan berusaha menghilangkan rasa sakitnya, perlahan menyembuhkannya, masih saja terasa tetesan darah segar itu membasahi kain putih, air mata tak lagi memetes di pipi, rasa sakit ini sedikit demi sedikit mulai hilang dengan obat yang ku temukan secara tak sengaja, tapi tetap saja obat itu tak kunjung ku dapatkan, obat itu telah sirna terbawa indahnya bunga, darah segar pun kembali menetes dan membasahi kain putih ini hingga kain putih berganti merah segar, ingin rasanya menjahit sendiri luka itu agar lengkap sudah rasa sakit ini,, tapi aku tak dapt menjahitnya sendiri, ada yang rela menjahit luka ini dengan keterpaksaan di belakangnya, bukan keterpaksaan yang aku minta, tapi keiklasan untuk menjahit luka ini setulus hati,, :'(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar